Sunday, March 6, 2016

SUMBER BULUSAN HADIPOLO JEKULO KUDUS - SEKILAS TENTANG BULUSAN

PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA
MELALUI FESTIVAL BUDAYA BULUSAN
SEGUYUB RUKUN NOTO DESO BANGUN DESO




Dukuh Sumber Bulusan adalah salah satu dukuh yang berada di desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, yang mempunyai tradisi adat budaya setiap tahunnya yang masih terjaga dan sakral, yakni Kupatan Bulusan setiap Hari ke-7 Hari Raya Idul Fitri. Satu minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri, keramaian sudah nampak terlihat dibeberapa sudut dukuh Sumber, para pedagang dari dalam maupun luar kota siap untuk mrema (jualan) menjajakan barang dagangannya. Dan puncak keramaian terjadi pada saat Kupatan, masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Obyek Wisata Bulusan.
Dengan adanya event tersebut, pihak Pemerintah Desa Hadipolo berinisiatif untuk mengelola secara keseluruhan acara Kupatan Bulusan dengan mengikutsertakan masyarakat serta pemuda-pemudi Hadipolo dalam mengurus segala macam pengembangan daya tarik wisata Bulusan tahun 2015. Dari pihak Kepala Desa Hadipolo membuat gebrakan “Seguyub Rukun Noto Deso Bangun Deso” yang memiliki makna bahwa masyarakat akan bergotong-royong, bahu membahu mengembangkan desa khususnya dalam rangka pengembangan daya tarik kupatan bulusan. Kepala Desa membentuk panitia yang terdiri dari pemerintah desa, RT/RW serta pemuda-pemudi Hadipolo untuk mengurus secara keseluruhan dalam event tersebut. Panitia membuat konsep kegiatan Kupatan Bulusan tahun 2015 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lebih banyak melibatkan masyarakat untuk ikut serta menyukseskan event tersebut.
Konsep dibuat semenarik mungkin agar daya tarik wisata Bulusan semakin kuat dan tidak melupakan/meninggalkan tradisi dan budaya yang sudah ada. Sehingga event tersebut dinamakan “FESTIVAL BUDAYA BULUSAN 2015” dengan tema : Seguyub Rukun Noto Deso Bangun Deso. Event ini menjunjung tinggi kebudayaan lokal yang hamper punah, luntur karena hadirnya budaya luar. Maka dari panitia banyak menampilkan acara-acara yang berkaitan dengan kebudayaan lokal serta kebersamaan masyarakat. Inilah beberapa konsep Festival Budaya Bulusan tahun 2015 yang dapat menghibur masyarakat secara umum, diantaranya adalah :
a)      Karawitan Modern
Karawitan modern adalah salah satu acara yang diselenggarakan pada 23 Juli 2015 pukul 20.00 WIB di kompleks kolam bulus. Penampilan karawitan modern yang didatangkan langsung dari Rembang ini,dapat menarik banyak minat masyarakat umum untuk menyaksikan acara tersebut yang memang jarang untuk dipentaskan di berbagai daerah. Maka dari acara tersebut, kita sedikit banyak sudah memperkenalkan suatu kesenian yang masih mengandung nilai kebudayaan. Grup Karawitan Modern ini membawakan sekitar 10 lagu islami yang bisa menggetarkan hati bagi para pendengarnya.
b)      Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari Provinsi Aceh, ini merupakan salah satu perfoma dari penari Rembang yang menampilkan secara khusus Tari Saman dalam kegiatan Festival Budaya Bulusan 2015. Penampilan Tari Saman berlangsung setelah Karawitan Modern selesai. Keelokan, keserasian, serta kekompakan setiap gerak yang diperlihatkan oleh penari, cukup menyita daya tarik yang kuat untuk masyarakat umum yang menyaksikan. Ini merupakan penampilan yang masih berkaitan dengan kebudayaan yang masih kental.

c)      Karnaval
Dilaksanakan pada hari Kupatan, 24 Juli 2015 pukul 07.00WIB. Karnaval pada tahun ini dibuat berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Karnaval budaya tersebut melibatkan seluruh RT/RW yang ada di desa Hadipolo sebagai peserta karnaval. Peserta karnaval membawa hasil-hasil bumi, ataupun karya-karya yang lain serta sebagian besar berkostum yang masih berkaitan dengan budaya lokal. Karnaval yang dimulai dari Balai desa serta dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Hadipolo, kemudian diarak menuju Komplek Kolam Bulusan. Pada baris terdepan karnaval ada barisan gunungan hasil pertanian Hadipolo, yang nantinya akan didoakan terlebih dahulu kemudian diperebutkan oleh para pengunjung, gunungan tersebut membawa berkah tersendiri. Pada kesempatan kali ini Bupati Kudus, Bapak H.Mustofa beserta Staf hadir secara langsung dalam perayaan Kupatan Bulusan. Setelah karnaval sampai di finish, Bupati Kudus pun memberikan sambutan dan menyapa seluruh pengunjung yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan makani bulus oleh sang juru kunci. Dan yang terakhir adalah pembacaan doa, seketika doa selesai , masyarakat kemudian berebut gunungan hasil pertanian tersebut yang mengandung berkah tersendiri.

d)     Jekulo Expo
Jekulo Expo adalah suatu acara yang pertama kali diselenggarakan Kecamatan Jekulo, tepat pada Hari Kupatan yang diikuti oleh 12 Desa yang ada di kecamatan Jekulo. 12 desa tersebut memamerkan hasil karya masing-masing desa. Jekulo Expo di resmikan oleh Bupati Kudus, sebelum peserta karnaval sampai di finish. Di Jekulo Expo juga ada panggung hiburan yang diisi oleh pentas seni dan pembagian doorprise bagi para pengunjung.

e)      Tari Kretek
Tari kretek adalah tari hasil kreasi warga Kudus yang menceritakan proses pembuatan rokok, dimana rokok merupakan penghasil ekonomi tertinggi di Kabupaten Kudus. Setiap kali ada acara-acara di Kudus, resmi atau nonresmi, pasti akan menampilkan tari kretek. Dan pada Kupatan Bulusan ini tari kretek di kemas lebih menarik lagi. Pementasan tari kretek kali ini dari siswa-siswi SMP 1 Jekulo. Pementasan tari kretek berlangsung saat peresmian Jekulo Expo.

f)       Pentas Seni
Pentas seni di Kupatan Bulusan ini diikuti oleh seluruh SD yang ada di desa Hadipolo. Peserta menampilkan beberapa suguhan yang menarik, diantaranya : tari tradisional, tari kreasi, macapat, gerak lagu, puisi dan lain-lain. Pentas seni berlangsung setelah Karnaval budaya selesai.

g)      Wayang Kulit
Pementasan wayang kulit setiap tahunnya pasti ada, namun pada tahun 2015 ada yang berbeda. Pementasan wayang kulit dibagi menjadi 2 tahap, siang dan malam. Untuk pementasan siang dipandu langsung oleh Dalang cilik Kudus, Bayu Abiyoso yang masih duduk dibangku sekolah dasar, dan ada sinden-sinden muda. Pementasan siang mengangkat lakon Kongso Adu Jago. Pengunjung sangat berantusias untuk melihat penampilan dalang cilik. Sedangkan pementasan malam dipandu langsung oleh Dalang dewasa, Pak Bondan dari Pati. Pementasan yang dimulai pukul 20.00 WIB semakin seru, banyak pengunjung yang menyaksikan hingga pementasan selesai.

h)      Sepak Bola Api
Dalam kesempatan kali ini, team Banser Hadipolo tidak mau kalah. Team Banser Hadipolo menampilkan sesuatu yang jarang dipentaskan yakni Sepak bola api. Berlangsung dilapangan SD 3 Hadipolo, sebelum dimulai team Banser unjuk kebolehan dan bersiap membakar Bola rotan dihadapan penonton. Suasana semakin seru saat para pemain sepak bola api memulai pertandingan. 






No comments:

Post a Comment